Sabtu, 30 November 2013

REVIEW FILM




REVIEW FILM" TANAH Surga ... KATANYA "




25 Agustus 2012

Direktur : Herwin Novianto
Bintang : Osa Aji Santoso , Tissa Biani Azzahra , Fuad Idris , Ence Bagus , Ringgo Agus Rahman , Astri Nurdin

Nama: ARIS PURWANTO
NPM : 12-70-201-058
Kelas : evening Regular " A" H. 4-1



TANAH SURAGA ... KATANYA
Setelah kematian istri tercintanya , Hashim ( Fuad Idris ) mantan relawan Indonesia Malaysia konfrontasi pada tahun 1965 , memutuskan untuk tidak menikah . Dia tinggal dengan anaknya satu-satunya yang juga duda , Haris ( Ence Bagus ) dan dua cucu : Salman ( Osa Aji Santoso ) dan Salina ( Tissa Biani Azzahra ) . Hidup di perbatasan Indonesia ( Kalimantan Barat ) dan Malaysia ( Sarawak ) adalah masalah yang terpisah untuk mereka , karena perkembangan dan keterbelakangan ekonomi .


Cerita dimulai dengan seorang anak bernama Haris Hasyim , kembali ke desa untuk mengambil keluarganya pindah ke Malaysia , karena di Malaysia , di mana pendidikan dan perawatan kesehatan yang jauh lebih baik daripada saat terus hidup di desa Kalimantan Barat.




Namun, keinginan Haris menentang ayahnya , Hashim Hashim Karena menurut Indosesia negara yang paling makmur , namun Haris menapik bahwa Jakarta bukanlah yang makmur di sini di kalimantan terpencil, Haris menganggap tidak ada yang peduli tentang dusun ini . Tapi Hasyim mengatakan " mengatur negara ini tidak mudah tidak semudah membalikkan telapak tangan " dan " Aku melayani bukan untuk pemerintah , tetapi untuk negara ini , orang-orang saya sendiri " masalah yang lebih meruncing ketika Hashim tahu bahwa Harris sudah menikah dengan perempuan Malaysia dan bermaksud untuk mengundang Salman dan Salina . Tapi Haris baru saja kembali ke Malaysia dengan membawa Salina . Salman dekat dengan kakeknya memilih untuk tinggal di Indonesia dan tinggal bersama kakeknya di desa .


Karakter lain dalam film ini adalah Astuti ( Astri Nurdin ) seorang guru yang ditempatkan di desa untuk mendapatkan fakta bahwa sekolah tidak layak . Sebuah ruangan yang dibagi dengan partisi menjadi kelas tiga dan kelas empat . Kisah yang paling menyedihkan adalah tidak hanya bangunan runtuh , namun sebagian besar anak-anak tidak tahu apa jenis bendera . ketika ada adegan ketika ibu Astuti bertanya tentang pekerjaan rumah kepada siswa bagaimana bentuk bendera Republik Indonesia sangsaka merah dan putih , mereka semua tidak tahu apa jenis bentuk bendera negaranya , Salina satunya yang tahu karena mereka tahu kakeknya cinta .



Ada juga karakter Anwar ( Ringgo Agus Rahman ) , seorang dokter yang lebih dikenal dengan sebuatan " dokter Intel " yang berasal dari Bandung yang baru saja tiba di sana setelah ditugaskan dari kampung halamannya di Bandung . karena kalah saing dengan dokter - dokter di daerah mereka sehingga praktek yang selalu sepi dan kebanyakan pasien ngangur . Akhirnya , dokter mencoba untuk membuka paraktek Anwar di desa karena untuk mengganti dokter almarhum Rukma dahaulu paraktik juga telah dibuka di desa. Dokter yang bertugas di desa-desa terpencil adalah orang-orang bingung lebih akrab dengan ringgit , ketika ia diminta untuk mengajar anak-anak mendapatkan bahwa mereka tidak tahu lagu Indonesia Raya dan lebih akrab dengan nya gratis Susu Koes Plus. Rupanya satu-satunya sekolah yang sempat vakum selama setahun . Daripada menghafal lagu kebangsaan sendiri " Indonesia Raya " mereka akhirnya menyanyikan lagu Kolam susu dari Koes Plus , yang mereka pikir adalah lagu kebangsaan Indonesia .


" Bukan Lautan HANYA kolam susu Kail Dan jala CUKUP menghidupimu
 Tiada Badai Tiada topan Kau temui Ikan Dan udang menghampiri Dirimu
Bukan Lautan HANYA kolam susu Kail Dan jala CUKUP menghidupmu
Tiada Badai Tiada topan Kau temui Ikan Dan udang menghampiri Dirimu
Orang Bilang Tanah kitd Tanah Surga Tongkat kayu Dan batu jadi Tanaman
Orang Bilang Tanah kitd Tanah Surga Tongkah kayu Dan batu jadi Tanaman "

Perjuangan cucu bernama Hashim Hashim Salman dimulai ketika kakeknya , mulai sakit . Dokter Anwar berusaha untuk memberikan perawatan yang lebih baik dan pengobatan rutin . Namun, sarana dan obat-obatan terbatas , membuat kondisi Hashim memburuk . Dokter Anwar Hasyim memutuskan untuk membawa ke rumah sakit kota . Karena keterbatasan dana , Salman dipaksa bekerja keras untuk uang empat ratus ringit untuk membawa kakek ke rumah sakit .

Akhirnya , Salman berangkat ke pasar malaysia dengan menawarkan kerajinan menjual dari dusun ke berhutan berjalan menyusuri jalan dengan jembatan penyeberangan hanya terbuat dari batang pohon dan kembali ke dusunya saat gelap tiba . Salman sangat bersemangat untuk membantu kakeknya . Uang dari berdagangnya dalam tabung secara bertahap untuk mencapai empat ratus ringit . Setelah mencapai empat ratus uang ringit , bersama dengan Dr Anwar Salman akhinya dan Astuti Guru membawa kakeknya , Hasyim , ke rumah sakit kota dengan menggunakan perahu . Sepanjang jalan kehidupan Hasyim akhirnya tetolong . Dia meninggal secara bersamaan menjerit dan skuad bersorak Haris untuk kemenangan atas Indonesia dan Malaysia saat menggambar Salina Harris , Dia , Salman dan kakeknya berdiri dengan bendera di depan rumah , adalah tidak lain dari rumah di dusun .



GAMBAR Nasionalisme DI PERBATASAN

" Bukan Lautan HANYA kolam susu .. katanye
TAPI kata kakekku , HANYA orangutan kaya Yang air minum susu
Kail Dan jala CUKUP menghidupimu .. katanye
TAPI kata kakekku , ikan ikan kitd di curi Diposkan oleh BANYAK Negara
Tiada Badai topan Tiada Yang Kau temui .. katanye
TAPI kenapa Ayahku tertiup Angin Ke malaysia
Dan ikan udang menghampiri Dirimu .. katanye
TAPI kata kakekku .. awas ADA udang di Balik batu
Orang Bilang Tanah kitd Tanah Surga Tonkat kayu Dan batu jadi Tanaman .. katanye
TAPI kata Dokter Intel .. * Semua rakayatnya belum sejahtera BANYAK pejabat Menjual kayu Dan batu untuk MEMBANGUN surganya Sendiri , , , "
Puisi itu dibacakan Salman menghentak di pejabat kunjungan seremonial di sebuah desa terpencil di Kalimantan Barat , dekat perbatasan dengan Malaysia . Petugas wajah dimainkan oleh ( Deddy Mizwar ) begitu marah tetapi mencoba untuk menyembunyikan tersinggung . Puisi adalah pesan dari film ini .
Pada dasarnya negara tidak hanya gagal menjamin kebutuhan dasar rakyat , tetapi juga bangunan lalai bernama identitas kolektif bangsa di daerah perbatasan . Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat masalah sendiri , karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi .



Salah satu adegan dari Surga Tanah ... katanya
 Banyak adegan yang menyentuh bagi mereka yang memiliki hati untuk orang-orang ini . Saya tersentuh ketika salman berkeras menebus bendera merah barang kain putih pembungkus dikenakan di mayasia penduduk asli di wilayah ini dengan sarung kain . Flag bawah sementara kemudian berlari ke tanahnya dengan lagu Tanah pesawat dari Ibu sud .






Tanah suga ... katanya sarat menjelaskan pandangan nasionalisme . Adegan saat Hashim berdiri tegak ketika bendera dikibarkan diiringi lagu Indonesia Raya . Dan sementara menyuarakan cinta mereka bagi bangsa dan negara ini .

Ada romantis tapi tidak luar biasa rasa antara Dokter dan guru Mrs Anwar Astuti . Cukup dengan memberikan botol sampo dan pujian untuk rambut panjang Astuti oleh Dr Anwar .






Tapi adegan yang paling kuat adalah ketika Haris bersukacita bersama Ratusan Malyasia menonton menekuk tim Garuda Squad , di sisi lain Hashim napas terakhir dihembuskan dengan cara yang sulit ke rumah sakit dengan perahu di antara Anwar , Salman dan Astuti . Sementara Salina menggambar Haris , dia , Salman dan kakeknya berdiri dengan bendera di depan rumah .


Kata - kata terakhir untuk salman yang membacakan kakeknya sebelum meninggal , , , " Indonesia adalah tanah surga , , , apapun yang terjadi pada Anda , jangan kehilangan cinta Anda untuk negara ini , tahan kerja yang ketat - mimpi ANDA memberitahu dunia dengan bangga bangsa kita Indonesia , , , "



 




OPINI
 Tanah Surga ... katanya film yang bagus . Dalam hal akting yang baik . Salut untuk peran Osa alami Aji Santoso , dan Ence Bagus . Tentunya juga Fuad Hasyim Idris .
Saya pikir film ini tentang salah satu film terbaik di Indonesia pada tahun 2012 untuk potret nya benar-benar sangat menyentuh dan nasionalisme
banyak adegan yang mengekspos kenyataan benar bahwa negara-negara tetangga negara Indonesia lebih maju dibandingkan negara kita sendiri, tetapi apapun yang terjadi ingat pesan terakhir film disampaikan .
" Indonesia Tanah Surga , , , apapun Yang terjadi PADA Dirimu , JANGAN Wire color Kawat warna Kehilangan cintamu PADA Negeri Suami , gengam Erat cita - citamu katakan kepada Dunia Artikel Baru Bangga Kami Bangsa Indonesia , , , "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar